Kisah-kisah
Seru Tentang Bisyr
Ya, sejak taubat dan deket sama
Allah, Bisyr emang dapet banyak banget pencerahan. Misalnya aja, suatu malam,
Bisyr datang ke rumah adik perempuannya. Tahu Bisyr mau dating, ia sudah sibuk
menyapu dan mengepel rumahnya, lalu menunggu kedatangan Bisyr dengan penuh
harap. Eh, tahu-tahu, Bisyr datang seperti orang yang sangat kebingungan.
“Adikku, aku mau naik kea tap,
ya?” katanya.
Bisyr lalu naik tangga beberapa
langkah. Tapi, belum juga sampe kea tap, dia berhenti dan terus diem aja di sana , sampai esok
harinya. Adik Bisyr Cuma bisa heran melihat kelakuan kakaknya itu. Waktu fajar
tiba, Bisyr baru turun, dan pergi ke masjid untuk shalat.
“Kak,
ngapain kamu berdiri kayak gitu
sepanjang malam?” Tanya adiknya ketika Bisyr pulang dari masjid.
Bisyr
menjawab,”Saya lagi mikir, ada begitu banyak orang yang namanya Bisyr di
Baghdad; ada yang Yahudi, ada yang Kristen, dan ada yang Majusi. Nama saya juga
Bisyr, tapi saya mendapat anugerah yang sangat besar, yakni keislaman saya.
Nah, saya Tanya sama diri saya sendiri, apa yang membuat Bisyr-Bisyr yang lain
nggak menerima anugerah islam, dan apa yang telah saya lakukan sampai-sampai
saya mendapatkan anugerah yang begitu besar ini? Saya benar-benar bingung, dan
itulah yang membuat saya mematung ditangga rumahmu.”
Rasa empati
Bisyr juga terkenal tinggi sama penderitaaan orang lain. Seorang sufi
mengisahkan kalo suatu kali, dia memutuskan menemui Bisyr, ketika cuaca saat
itu bene-bener dingin. Eh, dia malah melihat Bisyr nggak pake baju. Terang aja
Bisyr menggigil kedinginan.
Penasaran,
sufi itu bertanya,”Abu Nashr, di cuaca dingin seperti ini orang-orang biasanya
mengenakan pakaian ekstra, kamu kok, malah mel;epas bajumu?”
Tahu kagak,
apa yang dijawab Bisyr?
“Ya, saya
jadi ingat pada orang-orang miskin. Saya kagak punya uang untuk membantu
mereka, jadi saya pengen berbagi rasa dengan mereka.”
Ya,
begitulah pandangan hidup Bisyr. Udah susah aja, dia masih mikirin orang lain.
Konon, menjelang ajalnya, Bisyr berbaring di tempat tidur. Eh, seorang lelaki
masuk dan mengeluh tentang kejamnya nasib. Tanpa ba-bi-bu lagi, Bisyr
memberikan pakaiannya kepada lelaki itu dan ia sendiri mengenakan pakaian
pinjaman. Dengan mengenakan baju itulah Bisyr meninggal dunia.
Bisa jadi,
karena hal-hal yang mulia itu, Bisyr juga mendapat anugerah istimewa dari
Allah. Tapi sebetulnya, dia nggak suka kalo hal-hal itu disebutin ma orang lain
sehingga orang lain tau. Ini lagi-lagi menunjukkan kerendahan hatinya. Ahmad
ibnu Ibrahim bercerita, kalo suatu hari Bisyr berkata, “Beri tahu ma’ruf, kalo
saya akan menemuinya setelah saya selesai berdo’a.”
Maka, Ahmad
pun menyampaikan pesannya pada Ma’ruf, dan mereka berdua menunggunya. Lama
ditunggu, keduanya lalu mendirikan shalat Dzuhur, namun Bisyr belum juga
datang. Mereka pun melanjutkan shalar Ashar. Bahkan Bisyr belum juga dating
sampai saat mereka mendirikan shalat Maghrib dan Isya.
“Maha suci
Allah,” gumam Ahmad dalam hati, “apa mungkin orang seperti Bisyr mengingkari
janji? Ini kagak lazim.”
Mereka berdua terus menunggu,
di masjid yang memang terletak di tepi sungai Tigris .
Eh, akhirnya dari kejauhan terlihat Bisyr dengan sajadah di tangannya. Nah,
waktu ia mencapai sungai Tigris , ia santai aja
berjalan di atas air dan mendatangi mereka.
Singkat, ia dan ma’ruf ngobrol
sampai fajar. Selesai ngobrol, lalu ia kembali berjalan di atas air. melihat
Seheboh apa pun karomah yang
mereka dapat lakukan, umumnya
mereka kagak seneng kalo hal itu
diketahui
sama banyak orang. Jadi, kalo
ada orang mengaku-ngaku wali, tapi
kerjanya pamer keajaiban, kita boleh curiga
tuh.
|
Itu, Ahmad serasa limbung
saking takjubnya. Ia buru menghampiri Bisyr dan mencium tangan serta kakinya.
“Do’akan saya,” lalu Bisyr
berkata,”Jangan kamu ceritakan apa yang kamu lihat kepada siapapun.”
Dan memang, Ahmad kagak pernah
menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun selama Bisyr masih hidup.
Sepanjang yang saya tahu,
seperti itulah sikap para sufi yang soleh. Seheboh apapun karomah yang mereka
dapat lakukan, umumnya mereka kagak pernah seneng kalo hal itu diketahui sama
banyak orang. Jadi, kalo ada orang yang mengaku-ngaku wali tapi kerjanya pamer
keajaiban, kita perlu curiga tuh.
Nah, semua hal-hal itu tentu
kagak didapat Bisyr secara gratisan! Semua itu “Cuma” buah dari ketaatan dan
sikap-sikap yang mulia juga. Makanya, Bisyr pernah cerita kalo suatu malam ia
bermimipi ketemu sama Nabi Muhammad SAW. Dalam mimipi itu, Beliau SAW berkata,
“Bisyr, tahukah kamu mengapa
Allah memilihmu dari antara orang-orang sezamanmu dan telah mengangkatmu ke
posisi yang tinggi?”
“nggak tahu, wahai Rasulullah,”
jawab Bisyr.
“Itu karena engkau mengikuti
sunnahku, menghormati orang-prang sholeh,
member nasihat yang baik kepada saudaramu, serta mencintaiku dan ahlul
baitku, karena itulah Allah telah menaikkanmu ke maqam para wali.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar