Bila kamu
mencintai seseorang….walaupun kamu merasa orang itu sulit untuk kamu raih dan
kamu dapatkan cintanya?! Kamu harus memiliki keyakinan “GAK ADA HAL YANG NGGAK
MUNGKIN DI DUNIA INI”. Aku berani bicara seperti ini, karena aku udah mengalaminya,
aku Zahra perempuan sederhana dari keluarga yang bisa dibilang brokenhome. Heri
Putra, nama seorang pria yang sekarang telah menjadi pacar aku selama 2 tahun
ini. Pria tampan yang baik hari, alim, pinter…pokoknya bener-bener idaman
setiap wanita….aku mau berbagi cerita nih…buat kalian dari awal kami jadian (8
Oktober 2007) ampek sekarang. Ya.mudah-mudahan bermanfaat buat kalian, pesan
aku buat kalian para wanita yang sederhana jangan pernah takut untuk
mendapatkan cinta dari seorang pria….okey….check it out! He182x……….
Januari
2007
Aku ini
anak dari keluarga brokenhome. Ayah dan ibuku telah berpisah, aku sendiri gak
tau kenapa mereka berpisah. Ayahku pergi, dan ibuku bekerja sebagai TKI di
Malaysia, mulanya aku gak rela ibuku pergi dan bekerja sebagai TKI di sana,
tapi dia pergi demi kami anaknya, karena dia merasa gak sanggup menafkahkan
kami anaknya. Sekarang dia masih sebagai TKI di sana, dengan mengirim uang tiap
bulan kepadaku, kebetulan waktu itu aku belum mendapat pekerjaan, hanya bekerja
menjaga anak bayi atau dibilang baby sitterlah yang gajinya gak seberapa,
karena saat ibuku pergi terpaksa aku putus sekolah padahal aku termasuk anak
berprestasi di sekolah dulu, tapi mau gimana lagi, keadaan ini harus aku
terima. Irsadi, seorang kakak kelas aku yang peduli banget dengan keadaan aku
saat di sekolah dulu, tapi saat aku putus sekolah, aku gak pernah ketemu lagi
dengan dia. Saat-saat itu aku memang banyak banget diterpa masalah, aku mencoba
mendekatkan diri kepada Allah SWT, udah lama banget aku gak pernah beribadah.
Selalu pergi ke Masjid untuk shalat, mungkin itulah cara aku untuk mendekatkan
diri lagi kepada Allah, mengikuti organisasi Islam di masjid tempat aku tinggal
dan masih banyak lagi cara aku untuk mencoba meringan masalah aku ini.
Awal aku
ikut organisasi islam di tempat aku, aku sungguh kagum oleh ketuanya yaitu Heri
Putra, tapi ya cuma sekedar kagum aja gak lebih, itu awalnya. Aku cuma bisa
ngobrol secukupnya aja dengan dia itupun disaat perkumpulan, karena dia pendiem
banget super cuek ma yang namanya cewek, mau bicara saat ada yang ngajak bicara
aja pokoknya nyebelin bangetlah. Saat itu aku punya temen yaitu Lidya, atik dan
aku. Kebetulan Lidya temen aku suka dengan Heri, dia suka curhat dengan aku.
Tapi emang dasar heri super cuek banget ma yang namanya wanita, jujur aku juga
memiliki rasa suka dengan dengan Heri tapi aku emang gak mau cerita aja ma
Lidya, ya….mencoba menjaga perasaan sahabat aku aja.
Pernah
waktu itu malam hari, selepas shalat isya seperti biasa dia duduk-duduk dulu di
masjid sendirian gak tau ntah apa yang dilakukannya, emang selalu begitu
kegiatannya gak pernah langsung pulang ke rumah. Sekitar ya..mungkin setengah
jam kemudian, dia pulang dan kebetulan waktu itu Lidya menyuruh aku ke
rumahnya, aku jalan dengan begitu cepatnya dan nyamperin Heri dengan gaya
bicara aku yang marah banget dengan dia, karena ya itu sebabnya dia gak mau
merespon cinta sahabat aku. “AKU BENCI BANGET MA KAMU!” kira2 seperti itulah
aku marah2 ma dia,mungkin heri juga bingung knapa aku marahin dia, aku sendiri
juga bingung knapa aku bisa seperti itu.
Sekitar 4
bulan kemudian, aku gak pernah lagi gabung dengan sahabat2 aku, karena saat itu
kami sibuk dengan pekerjaan kami, untuk ngumpul di organisasi aja kami jarang
daeng. Saat itu juga aku masih sering ke masjid, kebetulan juga Heri masih
aktif di masjid sebagai guru ngaji di sana ..ya…dengan
maksud ingin deketin Heri aku juga mau coba ngajarin anak ngaji di situ di
bagian wanitanya. Seperti biasa setelah shalat Isya, kami juga berkumpul untuk
mengaji di perkumpulan remaja, Heri juga lho yang ngajar, aku seneng banget.
Gak lama setelah mengaji, kami sering berkumpul juga bicarakan hal yang penting
gitu, aku ambil aja kesempatan ini untuk bicara dengan Heri, seperti biasa dia
masih aja nyebelin, gak mau senyum apalagi ketawa. Tapi aku heran sama dia,
sama teman lelaki dia mau ketawa lepas, tapi mau cewek amit-amit deh lihat dia.
Tapi gak lama kemudian, aku sering ngobrol2 juga ma heri ya seperti teman
lainnya….tapi sifat nyebelinnya itu emang gak pernah hilang.
Lama-kelamaan,
rasa cinta ini tumbuh dalam hati aku untuk heri, aku selalu mikirin dia, tapi
aku selalu melawan perasaan ini dan menutup rapat2 rasa sayang ini. Karena aku
tau aku gak pantes untuk dia….apalagi saat itu dia sedang dekat ma seorang
cewek yang bernama Echa, karena aku merasa Echa itu adalah wanita yang menjadi
karakter Heri, jadi aku coba ikhlas aja.
Juli 2007
Seiring
waktu berlalu, aku gak tau apa yang aku rasakan? Tapi dalam pikiran aku, aku
selalu memikirkannya. Aku merasa sakit banget bila inget akan dirinya, sakit
banget rasanya bila perasaan ini harus aku pendam terus. “ya allah bantulah aku
untuk menghilangkan rasa cintaku terhadap heri ini, karena semakin aku
mencintai dia semakin sakit hatiku” kataku dalam hati.
4 Juli 2007
pukul 02:00 dini hari
Aku yang
enak-enakan tidur, tiba-tiba HPku berbunyi suara sms dari seseorang yang gak
tau siapa, gini isinya :
“Asslm. Met
Ultah yah..semoga Allah selalu memberikan kamu kebahagiaan, panjang umur
yah….dari temanmu”
Aku selalu
bertanya dalam hati, “siapa ya yang mengirimkan sms itu, kenapa dia bisa tau
ultah aku……”. Tapi beberapa hari kemudian aku baru nyadar bahwa Herilah yang
telah mengirimkan sms ucapan ultah itu. Dan saat itu juga aku mencari informasi
tentang tanggal kelahiran Heri, mulai dari Tanya sepupu sampai teman-temannya,
akhirnya aku dapat juga informasi itu.
6 Juli 2007
Pagi itu
aku menemui Heri di Masjid sekitar pukul 09:00,”Heri, aku mau kasih sesuatu nih
ma kamu, ambil ya..aku letakkan di teras Masjid” langsung aku lari ke rumahku,
karena malu. Aku waktu itu ngasih sajadah ma Heri, biar dia selalu inget aku
saat dia shalat…duh…mengharap kali ya….
11 Juli
2007
Malam itu
ada perkumpulan organisasi remaja di masjid, entah kenapa tiba-tiba Heri
mendekati aku.
“Assalamu’alaikum”
ucap Heri
“Wa’alaikumsalam”
jawabku
“Zha, besok
ada acara gak?”
“nggak,
kenapa Her?” tanyaku
“eh….aku
pengen pergi cari buku, kamu mau ikut nggak?
“hah…kamu
ngajak aku?” tanyaku dengan heran.
“Iya…knapa
kamu nggak mau ya…”Tanya Heri
“aku mau
Her, mau banget”
“ya
udah..kalo gitu besok aku tunggu kamu di masjid ya jam 10 pagi”
Duh..aku
seneng banget mau diajak jalan-jalan ma Heri. Aku pake baju apa ya….bingung
nih…?
Keesokan
harinya……
Akhirnya
tepat pukul 10 pagi aku dan Heri dah ketemu di tempat yang udah ditentukan
Heri, lalu kamipun pergi….”duh…senengnya…”ucapku dalam hati
Sambil
jalan akupun mulai basa basi ma Heri yang pendiem itu.
“Aku telat
ya tadi?” tanyaku
“Nggak kok”
jawab Heri
Beberapa menit kemudian kami sampai tujuan, yaitu di salah
satu took buku besar di Medan ,
lalu setelah ke took buku, heri mengajak aku ke USU untuk makan siang.
“Zha, kamu
da laper ya..?”Tanya Heri
“Dikit”
jawabku singkat
“Makan dulu
yuk…deket USU” ajak Heri
Waktu itu Heri memesan bakso dan aku pesan nasi goring
“Eh…zha,
kemarin kamu ultah ya…” Tanya Heri yang sedikit pura-pura
“Kamu kok
tau?” tanyaku. Tapi dia hanya tersenyum simpul
Waktu
menjelang sore, akhirnya kami pulang dan Heri mengantarku ke rumah.Sebelum iya
pulang, kamipun ngobrol sedikit
“Ri,
makasih ya buat hari ini, aku seneng banget”
“Iya
sama-sama, aku juga seneng kok”.
Hari itu memang nggak akan pernah aku lupakan.
16 Juli
2007
Pagi-pagi
buta Bibi aku yang tinggal di Binjai menelpon aku, katanya esok hari aku harus
tinggal di rumahnya untuk melanjutkan sekolahku yang sempat tertunda. Perasaan
senang dan sedih bercampur menjadi satu, aku seneng bila harus sekolah lagi,
tapi aku juga sedih banget…apa aku sedih karena….?
Sementara
di rumah Heri
Waktu itu
saat Heri selesai shalat Dhuha di masjid, sampai di rumah HP nya berbunyi, iya
menerima sms dari aku.
‘Heri,
temui aku besok di masjid pagi-pagi ya…”
Keesokan
harinya….
Aku waktu
itu udah tungguin Heri hampir ½ jam lamanya di masjid, tapi Heri nggak datang
jua. Tapi 15 menit kemudian Heri ternyata datang.
‘Maaf
ya..aku telat” ucap Heri
“Ada apa Zha….’ Ucap Heri
“Aku hari
ini harus harus pergi!” jawabku sedih
“Pergi
kemana?” Tanya Heri
“Aku mau ke
rumah bibi aku di Binjai, dan aku harus tinggal disana” jawabku
“Kenapa?
Mau ngapain disana” Tanya Heri
“Aku mau
lanjuti sekolah aku di sana ”
jawabku
‘ Kenapa
harus disana, tinggal disini aja kenapa?”
“ Nggak
bisa, aku harus tinggal di sana disuruh mama,
bibi aku yang biayai aku, jadi mau nggak mau aku harus tinggal di sana ”
Lalu aku
memberikan sebuah bungkusan kepada Heri
“Apa ini
zha?” Tanya Heri
“Buka aja
ini ada sajadah dan komik. Sajadah ini aku kasih agar setiap kamu shalat, kamu
bisa inget aku, dan komik ini adalah komik kesayangan aku. Lok kamu kangen dan
sedih baca aja komik ini, semoga kamu bisa seneng lagi saat inget aku” kataku
dengan sedikit menangis. Kemudian aku pergi meninggalkannya, tapi Heri diem aja
nggak ada manggil aku, lalu aku pulang ke rumah untuk mengemasi barang-barang
bawaan aku. Lalu…..”tit…tit….tit…” suara HPku berbunyi, ternyata sms dari Heri.
“Aku tunggu kamu di masjid sekarang”. Lalu aku temui Heri di masjid.
“Ini buat
kamu,….kamu hati-hati ya…disana jaga diri kamu baik-baik…sampai sana telephone aku ya….”
Ucap Heri dengan penuh haru.
Aku hanya
mengangguk dan langsung naik sepeda motor pamanku. Tanpa sadar air mataku
keluar tanpa henti. Aku nggak tahu kenapa bisa seperti ini. Beberapa jam
kemudian aku sampai di rumah bibi aku. Sesampainya disana, aku langsung ke
kamar yang udah disediakan bibi aku, lalu aku berbaring sembari membuka
bingkisan yang diberikan Heri tadi. Ternyata Heri memberikan sebuah baju dan
selembar surat …..
Sementara
itu………
Heri hanya
termenung, dia nggak tahu apa yang terjadi padanya.
“Ya Allah,
kenapa aku begini? Kenapa aku takut kehilangan Zahra? Kenapa aku sedih
ditinggal olehnya? Ya Allah……kenapa aku ini? Apa aku mulai mencintainya? Ya
Allah…..bantulah aku! Zahra….aku sayang kamu” ucap Heri dalam hati. Tanpa sadar
air mata Heripun jatuh.
Sementara
aku….
Aku
beristirahat di kamar yang telah disediakan bibi aku, baju yang diberikan Heri
terus aku peluk erat. Baju ini adalah baju kesukaan aku, karena baju ini adalah
baju muslimah pertama aku, karena dari dulu aku emang nggak pernah suka baju
yang terlalu besar dan tertutup seperti baju-baju muslimah ini. Tapi sejak aku
kenal dan dekat dengan Heri Alhamdulillah aku berubah. Sembari memeluk baju
yang diberikan Heri, aku juga membaca surat
darinya…..
“Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Saatku
kehilanganmu, aku baru menyadari
Betapa berartinya kehadiranmu
dalam hidupku.
Saatku kehilanganmu, aku
menyadari
Betapa aku tidak pernah pedulikan
cintamu.
Sahabat, kamu tetap sahabatku
Zha, sungguh aku takut banget
kehilanganmu.
Saat kamu kembali nanti berjanjilah
jangan pernah berubah.
Semoga Allah meridhaimu.
Aku sayang kamu.
Heri
Putra^_^
“Aku juga sayang kamu Ri…..aku
juga sayang kamu, sayang banget” ucapku dalam hati.
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
Beberapa
hari kemudian, aku mulai memasuki sekolah yang baru. Rasanya bosen banget.
“Duh….aku kangen banget ma Heri, tapi HP ku rusak. Oya…aku ke Wartel aja”
celetuk aku.
Akupun
pergi ke wartel dan menelphone Heri
“Hallo….Assalamu’alaikum.”
kata Heri
“Wa’alaikumsalam…hai
Heri!”balasku
“Ini Zahra
ya…?”ucap Heri senang
“Iya, kamu
kok tau!”kataku heran
“Zha, aku
kangen banget ma kamu!” kata Heri
‘Apa!
Kangen?” Kataku dengan sedikit heran dengan ucapannya itu.
Kamipun
cerita panjang lebar di telpon iyu, duh…rasanya seneng banget.
Bebeerapa
bulan ini kami memang bisa bicara lewat telpon aja, lumayanlah bisa sedikit
mengurangi rasa kangen aku dengan Heri.
Oktober
2007
Bulan itu
adalah bulan ramadhan dan akan dekat lebaran idul fitri. Aku pulang ke rumah
menemui adik-adikku yang masih tinggal dengan bibi aku yang rumahnya tidak jauh
dari rumah Heri.
Ya..walaupun
aku Cuma seminggu disini, setidaknya aku seneng bisa bertemu Heri untuk melepas
rasa rindu aku.
8 Oktober
2007
Lebaran
sudah berlalu. Tepat tanggal 8 Oktober 2007, Aku dan Heri pergi jalan-jalan ke
taman kota .
Rasanya seneng banget
“Kamu apa
kabar Zha?’ Tanya Heri
“Baik”
jawabku singkat
“Aku kangen
sama kamu Zha?”ucap Heri
‘A……a…..a…aku
juga Her”ucapku dengan sedikit malu
Waktu itu
aku seneng banget bisa jalan-jalan dengan Heri lagi. Tapi aku heran udah hampir
6 bulan kami deket, kenapa Heri nggak pernah ungkapkan rasa cintanya ya….ma
aku.
Malam
Harinya…
Waktu itu
aku selesai Shalat Isya..ternyata ada sms dari Heri
“Zha, aku
sayang kamu”kata Heri
“Maksud
kamu” balasku
“Aku mau
jadi pacar kamu” kata Heri
“Maksud
kamu kita jadian”kataku
‘Iya
Zha”kata Heri
Dan kamipun
sepakat bahwa tanggal 8 Oktober 2007 adalah hari jadian kai…duh…senengnya…
14 Oktober
2007
“Her, hari
ini aku harus kembali” ujarku
“Kamu
hati-hati ya…Zha…Inget sekarang kamu udah jadi pacar aku. Jadi jaga komitmen
kita ya!’pesan Heri
“Iya,
sayang”ucapku
“Janji”kata
Heri
Lalu akupun pergi dan kali ini aku pergi dengan penuh
kegembiraan…ya..walau jauh di mata tapi deket di hati…I LOVE U HERI.
Juli 2008
Akhirnya
aku tamat juga sekolah dan akhirnya aku bisa kembali lagi ke rumah bibiku yang
dulu, yang rumahnya tidak jauh dari rumah Heri, dan aku bisa ketemu terus
dengan Heri.
Aku seneng
banget punya pacar seperti Heri, SENENG BANGET.
4 Juli 2008
Hari ini
ultahku yang aku yang ke-18. Aku ngadain pesta kecil-kecilan di rumah, hanya
mengundang saudara, temen-temen dan yang pastinya Heri Putra.
“Happy
b’day to u…..happy b’day to u….happy b’day….happy b’day….
Happy b’day Shara!” begitulah nyayian untuk
aku.
“Setelah
tiup lilin dan potong kue, suapin dong pacarnya” ujar temanku.
Lalu aku memberikan potongan kue pertama, tadinya mau aku
kasih ibu aku dulu, tapi beliau nggak ada, ya kasih bibi aku dulu, baru aku
kasih Heri deh….
“Terima
kasih ya buat pacarku yang paling aku sayang , Zahra. Aku sayang banget sama
kamu Zha. Aku nggak mau kehilangan kamu. Kamu begitu berarti buat aku. Aku
sayang kamu!” ujar Heri dalam acara itu.
Dan
teman-teman kami pada nyorakin kami.
“Duh….so sweet…”
ujar Wike.
“Ngiri
ya…..”balasku.
Dan kami semua begitu menikmati acara tersebut.
Senengnya………………
Agustus
2008
Setiap
hubungan pasti ada masalah. Kali ini yang kami hadapi berat banget. Hampir
sebulan ini Heri dekat lagi dengan gurunya sewaktu SMP dulu.
Setelah
hampir sebulan ini Heri berubah, telpon aku jarang dan smspun jarang dibales.
Aku merasa cemburu banget dengan gurunya itu, tapi Heri selalu meyakinkan aku
bahwa bahwa dia hanya mencintai aku, karena Heri nggak mungkin mencintai
gurunya tersebut. Karena guru tersebut sudah bersuami dan memiliki 3 orang
anak. Heri dekat dengan ibu tersebut, karena sejak SMP dulu dia sudah
menganggap guru tersebut adalah ibunya sendiri.
Suatu hari
Heri ingin memperkenalkan guru tersebut denganku, untuk meyakinkan aku bahwa
Heri dan guru tersebut tidak ada hubungan apa-apa.
Lalu aku
datang ke rumah Heri, aku dan kak Yuli (kakak kandung Heri) menyiapkan makanan
untuk gurunya tersebut.
Jam satu
siang gurunya sampai juga ke rumah Heri, lalu gurunya tersebut masuk dan aku
menyuguhkan makanan dan minuman yang telah dibuat.
Awalnya sih
biasa aja, tapi aku sebel karena Heri nggak mengenalkan aku dengan gurunya
tersebut bahwa aku ini pacarnya.
Gurunya dan
Heri terlihat akrab banget. Aku cemburu, aku sebel, aku marah! Tapi aku coba
bertahan dan akhirnya aku nggak tahan juga. Walau aku tahu Heri nggak mungkin
nyakitin aku. Aku harus percaya sama Heri, tapi aku wanita wajarlah kalau aku
cemburu dengan pacarku sendiri.
“Ri, aku
mau pulang!” kataku dengan sedikit marah.
Tapi Heri tidak berusaha mencegahku.
Sampai
rumah aku hanya bisa menangis. Kenapa Heri bisa tega banget berbuat seperti
denganku. Rasanya sakit banget waktu itu.
Malam
harinya Heri datang ke rumahku
“Ngapain
lamu dating ke rumah aku. Ngapain kamu kesini” tanyaku jutek.
“Kamu
kenapa sih Zha? Pake acara pulang aja tadi siang?kamu dewasa dikitlah Zha? Cuma
gara-gara tadi siang, kamu seperti ini ma aku?”
“Lho? Kok
jadi kamu yang marah? Kamu harus tahu dong perasaanku saat aku ngelihat kamu
dengan ibu tuh , akrab banget kamu…tapi kamu…..”
“Zha! Aku
Cuma minta kamu percaya ma aku! Itu aja! Kalo kamu pikir aku ada apa-apa dengan
ibu guru itu, kamu salah besar zha!”
“Lho! Emang
siapa yang bisa mastiin kalo kamu ada apa-apanya dengan dia!?” Mulai sekarang
aku minta putus!”
‘Apa Zha!”
kamu bilang apa Zha!?segampang itu kamu bilang putus? Asal kamu tahu Zha,
aku sayang banget ma kamu, nggak mudah
dapetin kamu Zha..!”Tapi ya udahlah kalo itu mau kamu, lok itu keputusanmu, aku
nggak mau ngemis karena cinta. Tapi, aku harap kamu fikirin dulu karena kamu
pasti bakal nyesel! Makasih Zha Assalamu’alaikum!”kata Heri
Dah
seminggu aku putus dengan Heri. Aku merasa nyesel banget, aku ngerasa
kehilangan Heri banget. Kenapa aku harus berfikiran buruk? Harusnya aku percaya
dengan Heri, harusnya aku nggak boleh egois, maafin aku Ri……” kataku dalam
hati.
Lalu, beberapa hari kemudian aku coba untuk beranikan diri
untuk menelpon Heri.
“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam,
Ri bisa nggak ke rumahku sekarang?”
“Ada apa Zha” Tanya Heri
“Pokoknya
aku tunggu ya…”ucapku
Malam
harinya Heri datang ke rumahku. Aku senang banget, aku merasa kerinduanku telah
hilang saat bertemu dengan Heri.
Heri datang
dengan membawa senyuman yang begitu menyejukkan hatiku. Aku bahagia banget
waktu itu.
“Assalamu’alaikum”ucap
Heri
‘Wa’alaikumsalam”balasku
“Ada apa Zha?” ujar Heri
denga penuh senyuman.
‘Aku kangen
banget ma kamu, aku mau balikan lagi ma kamu!”
‘Hah!balikan?
emangnya kita pernah putus?”canda Heri
“ah
kamu….’ucapku
“Aku sayang
banget ma kamu Zha, aku nggak akan biarin kamu pergi lagi dari kehidupan aku!”
Akupun
tersenyum dan perlahan Heri menatap mataku penuh arti, lalu dia memegang
tanganku erat dan membelai rambutku dan perlahan diapun mendaratkan kecupan
dikeningku. “AKU SAYANG KAMU, ZHA.”
Malam itu memang nggak akan pernah aku lupakan lho
I LOVE YOU HERI
8 Oktober
2008
Kami sedang
makan di tempat yang romantis, karena hari itu adalah hari jadian kami. Aku
bahagia banget, punya pacar seprti Heri. Aku berharap dia adalah jodohku sampai
mati nanti.
“Zha…aku
sayang banget ma kamu! Berjanjilah padaku, jangan pernah berfikir tuk
tinggalkan aku lagi, aku nggak bisa jauh dari kamu. Selamat hari jadian kita ya
sayang….. semoga kita bisa lebih dewasa dalam menghadapi segala masalah yang
akan datang masuk dan datang masuk ke dalam hubungan kita lagi. Aku sayang
kamu, sayang banget.
Maafin aku
lok aku udah banyak salah banget ma kamu. Aku nggak mau perjuangan kita selama
satu tahun ini sia-sia. Berjanjilah padaku, jangan pernah tinggalkan aku,
jangan pernah sakiti aku. Berjuanglah demi aku, demi cinta kita agar kelak kita
bisa menyatukan cinta kita dalam ikatan suci.’
Kira-kira
seperti itulah obrolan yang kami lakukan saa itu.
Aku terharu
banget saat itu, mendengar kata-kata Heri aku nggak bisa berkata apa-apa lagi.
Seakan aku melayang jauh banget. Aku bener-bener seneng banget punya pacar
seperti dia.
Aku nggak
akan pernah menyia-nyiakan dia.
Aku Janji!
Januari
2009
“Zha, kalo
kita berhubungan jarak jauh bisa nggak ?” kata Heri
“Maksud
kamu apa? Aku nggak ngerti?”jawabku
“Aku mau
pergi, aku da dapet kerjaan, aku diajak dengan teman SMA aku kerja dan aku
harus tinggal disana karena tempatnya jauh banget” kataku
“Kamu
bisakan long distance?” kata Heri
“Duh..aku
masih nggak ngerti maksud kamu?” kataku agak sedikit bego.
“Tapi
apapun itu…aku nggak akan melarang kamu kok, kan tujuannya baik, kamu mau kerja ya.
Mudah-mudahan dengan begitu kita bisa menikah nantinya ya…” kataku dengan
sedikit becanda.
“Kamu
serius Zha? Tapi aku paling nggak pulang sebulan sekali.
“Ri, aku
tuh sayang banget sama kamu, sekarangkan da zaman modern yang jauh aja bisa
terkihat dekat, kita bisa telponankan….”kataku dengan sedikit menenangkan.
Akhirnya
pada tanggal 6 Februari 2009, Heri pergi keluar kota untuk kerja.
Setelah aku
mengalami long distance, kini aku merasa lebih sayang…………banget ma Heri,
ya….walaupun kata orang long distance banyak tantangannya, tapi Alhamdulillah
kami bisa mengatasinya dengan baik. Karena kami yakin dengan rasa cinta, kami
akan tetap bersatu dan takkan tergoyahkan oleh apapun.
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
4 Juli 2009
Hari ini
adalah hari ultahku. Aku bahagia banget karena Heri bisa pulang untuk merayakan
ultahku, tapi kali ini hanya aku dan Heri aja yang merayakannya, aku seneng
banget. Beberapa bulan lagi kami akan merayakan 2 tahun hari jadian kami.
Sebenarnya..aku ingin cepat-cepat menikah dengan Heri, tapi usia kami masih
terlalu muda dan aku berharap pada hari jadian kami yang ke 3 tahun nanti, aku
mau tunangan dengan Heri dan insya Allah 2 atau 3 tahun lagi Heri akan menikah
dengan aku, do’ain ya para pembaca.
Ya Allah
semoga harapan aku ini bisa jadi kenyataan, karena aku sayang banget ma Heri.
I LUV U
Heri..
Terima
kasih ya……
Semoga kisahku ini bisa bermanfaat…
‘Sebenarnya
masih banyak lagi cerita menarik aku dengan Heri, tapi da malem ni, mau bobok
ngantuk….’
Penulis :
Shara H. Rizky / Zahra
Berdasarkan
cerita nyata
Duh....dik, kenapa kamu muat cerita cinta kita.....nggak kamu buat-buatkan ceritanya...awas ya...abang nggak mau baca tau nggak...dsar kamu.
BalasHapus