Abu
‘Abdurrahman Hatim ibnu Unwan al Asamm si Tuli
Nah, ini sufi yang boleh
dibilang sufi yang dikenal paling ngejaga perasaan orang. Ia berasal dari Balkh . Ia adalah salah
seorang murid Saqiq al-Balkhi. Ia berkunjung ke Baghdad dan wafat di Wasyjard dekat Tirmidz
pada tahun 237H/852M. saking ngejaga perasaan orang lain itulah, sampai-sampai
ia dijuluki Hatim al Assam alias “Hatim si tuli”, kok gitu?
Jadi
ceritanya gini. Suatu hari, seorang wanita tua datang menemui Hatim, untuk
bertanya soal-soal agama. Nah, pada saat itulah, sang ibu tersebut nggak pake
permisi lagi, alias nggak sengaja, kentut sekencang-kencangnya
Duuuuuttttttttttt…….
Waduh kebayang
dong, kayak apa muka si ibu itu? So pasti merah saking malunya! Tapi, nah,
disinilah kemudian Hatim jadi terkenal karena kehalusan perasaannya. Bukannya
buang muka, Hatim malah ngomong,
“Bu, ngomongnya
kencengin dikit dong! Pendengaran saya emang sedikit terganggu, nih!”
Wah, kontan
ibu itu jadi lega. Rasa malunya sirnah seketika. Dengan muka berseri-seri
saking girangnya, si ibu itu mengeraskan suaranya, dan Hatim pun menjawab
pertanyaannya.
Nah,
hebatnya kemudian, sepanjang wanita tua itu hidup, lebih kurang lima belas tahun, Hatim
pura-pura tuli, supaya nggak orang lain yang memberi tahu wanita tua itu kalo
dia sebenarnya nggak tuli! Dahsyat, ya? Sampe segitunya Hatim ngejaga perasaan
si ibu itu.
Baru deh,
setelah ibu itu wafat, Hatim mulai menjawab pertanyaan yang diajukan padanya
dengan normal. Sebelumnya, Hatim biasa mengatakan, “Bicaralah lebih keras.”
Kepada siapapun yang bicara sama dia. Karena itulah ia dijuluki sebagai Hatim
Si Tuli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar