Jumat, 02 Oktober 2009

Cinta_Mu........

 Tiga dicintai Rasulullah, sahabat, malaikat, dan Allah SWT


Hafiz Ibnu Hajar rah.a menulis dalam kitab Al-Munabihat, Bahwa Nabi SAW bersabda,”Ada tiga hal di dunia ini yang aku cintai: Wewangian, wanita, dan shalat sebagai pelipur mataku”. Pada saat itu ada beberapa orang sahabat yang duduk didekat beliau. Abu Bakar ra. Berkata,”Benar, ya Rasulullah! Saya mencintai tiga hal: Memandang wajahmu, mengorbankan harta saya untukmu, dan anak perempuan saya sebagai istri Engkau”. Umar ra. Berkata,”Benar, dan tiga hal yang sangat saya cintai,”Menegakkan yang hak, mencegah kemungkaran, dan mengenakan pakaian usang”. Utsman ra. Berkata,”Benar, dan tiga hal yang sangat saya sukai,”Memberi makan orang yang sedang kelaparan, memberi pakaian orang yang sedang telanjang, dan tilawah Al-Qur’an”. Ali ra. Berkata,” Benar, dan saya sangat mencintai hal,”Melayani tamu, berpuasa pada hari yang sangat panas, dan memancung kepala musuh dengan pedang saya”. Lalu muncullah Jibril as. Untuk ikut-ikutan nimbrung, dan ia berkata kepada Rasulullah SAW,” Allah mengutus saya agar menyampaikan kepada Engkau apa yagn saya cintai jika saya seorang manusia. Rasulullah menjawab, Katakanlah wahai malaikat Allah. Lalu Jibrilpun berkata,”Saya mencintai tiga hal, Menunjukkan jalan kepada orang yang sesat, mencintai ahli ibadah yang miskin, dan membantu orang yang miskin”. Dan Allah SWT, mencintai tiga hal pada hambanya,”Berkorban (harta atau diri) di jalan Allah SWT, orang yang bertobat menangisi dosa-dosanya, dan orang yang bersabar dengan kemiskinannya”.

Shalat yuk...........

 Pentingnya Shalat


Pada hakikatnya, shalat adalah kekayaan
yang sangat besar. Selain akan mendatangkan
keridhaan Allah, shalat juga akan menyelamat-
kan kita dari bencana dunia dan bisa menenang-
kan hati.
Jika kita enggan memperoleh rahmat,
keluasan ampunan, dan keluasa ampunan, serta nikmat Allah SWT, maka siapakah yang rugi? Kita sendirilah yang akan merugi. Kita sering berbuat dosa, mengingkari Allah, menolak perintah-perintah-Nya, dan meremehkan firman-firman-Nya. Sudah sewajarnya raja yang adil (Allah SWT) menghukum kita jika kita tidak mentaati-Nya). Namun, Allah yang maha mulia sangat menyayangi kita. Walaupun kita menentang perintah-Nya, Dia tetap memberi petunjuk kepada kita untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Perlu diingat, bila ada suatu kerajaan dunia memiliki seorang raja yang gagah perkasa, namun jika sang raja tersebut didustakan atau ditinggalkan pangeran-pangeran atau pembantu raja, maka raja tersebut tidak akan memiliki kekuatan untuk menguasai kerajaan-kerajaan yang lain. NAMUN TIDAK BAGI ALLAH, sejauh apapun kita meninggalkan Allah, mengingkari Allah, atau bahkan melupakan akan adanya Allah, Maka kita tidak akan pernah bisa mengurangi kebesaran-Nya, Dia tetap maha besar, tetap maha mulia, tetap maha pengasih dan segala kesempurnaan ada hanya untuk-Nya. Jika kita tidak memanfaatkan kemurahan Allah SWT, betapa bodohnya diri kita. Rahmat dan kelembutan Allah kepada kita sangat melimpah. Disebutkan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa tidur dengan niat tahajjud, tetapi ia tidur terus, maka ia tetap mendapatkan pahala satu shalat tahajjud”.(At-targhib).
Sesungguhnya agama Allah SWT ini mudah, dan sungguh luas rahmat-Nya. Betapa ruginya, jika kita tidak berusaha mendapatkannya.
Dari Ibnu Sirrin rah.a. berkata, “Seandainya aku disuruh memilih antara syurga dan dua raka’at shalat, maka aku akan memilih shalat, karena syurga itu untuk kesenanganku, tetapi shalat adalah untuk Allah SWT”. Rasulullah bersabda, “alangkah dicemburui seorang muslim yang ringan hidupnya; keluarga dan hartanya tidak menyibukkannya; banyak kesempatan untuk shalat; selalu menerima rizki yang ada; sabar atas segala hal; beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya; hidup tanpa disanjung; matinya mudah; warisannya sedikit; dan tidak banyak orang yang menangisinya”.(Jami’ush Shaghir). Beliau juga bersabda,”Perbanyaklah shalat sunnat di rumah kamu agar rumah kamu dipenuhi keberkahan/kebaikan”.
Dari Syaqiq Balkhi rah.a, seorang syaikh dan ahli sufi yang masyhur, berkata:”Kita akan mendapat lima hal melalui lima cara: (1). Keberkahan rezeki diperoleh melalui shalat dhuha; (2). Cahaya kubur melalui tahajjud; (3). Mudah menjawab pertanyaan munkar dan nakir melalui tilawat Al-Qur’an; (4). Mudah melewati shirat melalui puasa dan sedekah; (5). Mendapatkan perlindungan Arsy IIahi pada hari hisab melalui dzikrullah”. (Nazhatul Majalis).
Banyak hadits yang menerangkan dan menegaskan tentang keberkahan dan keuntungan shalat. Namun terlalu banyak jika semuanya harus ditulis”Cape……tau he99x….), untuk itu saya menyingkat sedikit hadits tersebut untuk keberkahan semuanya oke…
Rasulullah SAW bersabda,
1. Perintah pertama yang diperintahkan Allah SWT, terhadap umatku adalah shalat. Dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat;
2. Takutlah kepada Allah SWT dalam masalah shalat. Takutlah kepada Allah SWT dalam masalah shalat, takutlah kepada Allah SWT dalam masalah shalat.
3. Pemisah antara seseorang dengan syirik adalah shalat;
4. Shalat adalah tanda islam. Barangsiapa shalat dengan khusyu’, tepat pada waktunya, dan memperhatikan rukun serta sunnah-sunnahnya, pastilah ia seorang mukmin;
5. Diantara seluruh perintah Allah SWT, iman dan shalat adalah kewajiban yang paling utama. Jika ada sesuat yang lebih baik daripada itu, Allah SWT akan memerintahkan para malaikat-Nya, yang sebagian diantara mereka pada siang dan malam hari ada yang senantiasa ruku’ dan sebagian yang lain ada yang terus bersujud;
6. Shalat adalah tiang agama;
7. Shalat menghitamkan wajah syaitan;
8. Shalat adalah nur bagi orang-orang yang beriman;
9. Shalat adalah jihad yang paling utama;
10. Selama seseorang memerhatikan shalatnya, Allah SWT tidak akan mengabaikannya. Dan jika ia berpaling dari shalatnya, maka Allah SWT akan mengalihkan perhatian-Nya;
11. Jika suatu musibah jatuh dari langit, maka orang yang memakmurkan masjid pasti selamat;
12. Jika seorang muslim dimasukkan ke dalam neraka karena dosa-dosanya yang besar, maka api neraka tidak dapat membakar anggota tubuhnya yang telah bersujud ketika shalat;
13. Allah SWT mengharamkan api neraka ke atas anggota-anggota sujud;
14. Amalan yang paling disukai Allah SWT adalah shalat pada waktunya;
15. Orang yang paling disukai Allah SWT adalah orang-orang yang bersujud kepada-Nya dengan penuh perasaan hina;
16. Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya ketika ia bersujud kepada-Nya;
17. Shalat adalah kunci syurga;
18. Jika seseorang berdiri untuk shalat, pintu-pintu syurga akan terbuka, dan Allah akan menyikapkan hijab antara ia dengan Allah SWT, selama ia tidak melakukan hal-hal yang dibenci Allah dalam shalat, seperti batuk.
19. Orang yang sedamg shalat ibarat sedang mengetuk pintu rumah Allah SWT. Dan sebagaimana umumnya, pintu yang diketu akan segera dibuka oleh pemilik rumah;
20. Kedudukan shalat dalam agama seperti kedudukan kepala pada badan;
21. Shalat adalah nur hati. Barangsiapa ingin hatinya senantiasa bersinar, maka sinarilah dengan shalat;
22. Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, lalu shalat dua atau empat raka’at dengan khusyu’ dan khudhu, baik fardhu atau sunnat, dan ia ingin dosanya diampuni Allah, maka Allah SWT akan mengampuninya;
23. Setiap bumi yang di atasnya didirikan shalat untuk mengingat Allah SWT, maka tanah itu akan merasa bangga di antara tanah-tanah lainnya;
24. Barangsiapa shalat dua raka’at lalu berdo’a kepada Allah SWT, Allah pasti akan mengabulkan do’anya. Adakalanya dipercepat atau diperlambat, sesuai dengan kepentingannya. Yang jelas do’anya akan dikabulkan;
25. Barangsiapa shalat dua raka’at (sunnat) sendirian, tanpa seorangpun yang melihatnya kecuali Allah SWT dan para malaikat-Nya, maka api neraka tidak akan menyentuhnya;
26. Jika seorang muslim mendirikan shalat fardhu, maka Allah SWT akan mengabulkan salah satu do’anya;
27. Barangsiapa shalat lima waktu dengan dengan khusyu’ ; ruku’, sujud, wudhu dan sebagainya dengan sempurna, maka wajib baginya surga dan haram baginya neraka;
28. Seorang muslim yang benar-benar menjaga shalat lima waktunya dengan istiqamah, maka syaitan akan takut kepadanya. Tetapi jika ia tidak mempedulikan shalat lima waktunya, maka syaitan akan berani kepadanya dan akan menyesatkannya;
29. Amal yang paling utama adalah shalat pada awal waktu;
30. Shalat adalah pengorbanan para muttaqin;
31. Amal yang paling disenangi oleh Allah SWT ialah shalat pada awal waktu;
32. Barangsiapa pergi pada pagi hari untuk shalat, berarti ia sedang membawa bendera iman ditangannya. Dan barangsiapa pergi ke pasar pada pagi hari, berarti ia membawa bendera syaitan ditangannya;
33. Empat raka’at Qabla zhuhur menyamai pahala empat raka’at Tahajjud;
34. Empat raka’at qabla zhuhur sama dengan empat raka’at shalat tahajjud;
35. Rahmat Allah SWT bercucuran ke atas orang yang berdiri dalam shalat;
36. Sebaik-baik shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat malam, tetapi sangat sedikit orang yang mengerjakannya;
37. Jibril as. Datang kapadaku (Muhammad SAW) dan berkata,”Ya Muhammad, berapa lamapun engkau hidup, engkau akan mati juga. Dan siapa saja yang engkau cintai, pada suatu hari engkau akan berpisah dengannya. Dan apapun yang engkau kerjakan, sesungguhnya engkau akan menerima balasan atas perbuatanmu (baik atau jahat)”. Tidak diragukan lagi bahwa kehormatan seorang mukmin ada pada tahajjudnya, dan kemuliaan orang mukmin ada pada istighna (tidak meminta-minta kepada orang lain).
38. Dua raka’at shalat malam lebih berharga daripada kekayaan di dunia ini. Jika tidak memberatkan umatku, akan ku wajibkan tahajjud;
39. Jagalah shalat tahajjud, karena tahajjud adalah amalan para shalihin, dan penyebab untuk mendekati Allah SWT, menghentikan perbuatan dosa, penyebab diampuninya kesalahan, dan menyehatkan badan;
40. Allah SWT berfirman,”Hai anak adam, janganlah kalian malas mengerjakan empat raka’at pada permulaan pagi, karena aku akan mencukupimu pada hari itu juga”.

Banyak sekali hadits tentang keutamaan shalat yang telah disebutkan dalam kitab-
Kitab hadits. Empat puluh hadits di atas kiranya sudah mencukupinya. Jika ada yang menghafal keempat puluh hadits tersebut, maka ia akan mendapat keutamaan menghafal empat puluh hadits Nabi SAW.