Jumat, 30 Oktober 2009

Cerita Sahabat Muslim 10


Ibrahim bin Adham : Pangeran jadi Pengelana



            Kali ini kita berkenalan dengan seorang aulia atau orang suci bernama Ibrahim bin Adham.
            Sebelum terjun menjadi seoprang sufi, dulunya ia adalah seorang pangeran dari kerajaan Balkh, yang sekarang ada di Negara Afghanistan. Namanya juga pangeran. Hidupnya pasti bergelimang kemewahan. Udah gitu, lebih banyak santainya dan hura-huranya, ketimbang ngurusin negaranya.
            Enak ya? Ternyata, nggak juga! Karena terlalu lama bermewah-mewah, bati Ibrahim mulai gelisah. Ia ingin sekali mencari jalan untuk lebih dekat sama Allah. Tapi, bagaimana caranya? Wong apa-apa udah di sediain. Mau apa aja tinggal dilayanin. Uh……bosen!
            Waktu terus berlalu, dan sampailah Ibrahim pada jadual berburunya. Sebagai pangeran, ia biasanya berburu di padang rumput dan hutan-hutan, tentu aja dengan diiringi seabreg punggawa, pengawal dan pelayan.
            Pada suatu malam, ketika usai memperoleh hasil berburu yang besar, Ibrahim tertidur lelap di tendanya yang mewah. Mendadak, ia mendengar suara seperti seseorang berjalan mondar-mandir di atas tendanya. Spontan ia berteriak,”Siapa Kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?”
            Eh, suara itu menjawab,”Aku sedang mencari untaku di sini!”
            “Apa? Gila kamu! Mana mungkin mencari unta di atas tendaku seperti ini?”
            “Lho, kamu juga, “ balas suara itu,”mana mungkin kau akan menemui Allah di atas kemewahan seperti ini?”
            Suara itupun tiba-tiba menghilang. Ibrahim bin Adham terpana. Kata-kata itu langsung nancep di hatinya, nyangkut dalem banget nimbus kebatinnya!nah, lho!
            Iya, juga, ya? Kalo diem aja di atas kemewahan, nggak tahu bagaimana penderitaan di luar sana, bagaimana ia akan lebih mengenal dan merasakan nikmat-nikmat Allah?
            Bener juga, ya? Kita bisa tahu nikmat kekayaan, karena tahu rasanya kemiskinan. Tahu nikmatnya sehat, Karen akita sudah tahu rasanya sakit! Begitu seterusnya.
            Duh, asli deh, Ibrahim langsung jadi bĂȘte! Spontan ia bangkit dan meninggalkan tenda mewahnya malam itu juga, dengan cara diam-diam. Sejak sat itu ia memutuskan untuk pergi mengembara di jalan Allah. Ia tinggalkan hidupnya yang mewah dan pergi mengembara mencari kebenaran sejati. Yang hebatnya, sebagai orang kaya raya, Ibrahim enjoy aja tuh menikmati jalan hidup sederhana.
            Tapi kalo buat kamu-kamu, cara begini bukan buat mentaah-mentah ditiru, ya?bisa-bisa, ayah dan ibu kamu kumat sakit jantungnya. Masak, kabur dari rumah bilangnya mau ngikutin jejak Ibrahim bin Adham. Asal!
            Yang penting, niat Ibrahim yang mesti kita tiru : bersungguh-sungguh mencari kebaikan di jalan Allah. Belajar denga tekun dan bikin orang tua kamu bahagia, itu juga jalan Allah, lho….