Sabtu, 21 November 2009

Cerita Sahabat Muslim 24


Abu ‘Abdurrahman Hatim ibnu Unwan al Asamm si Tuli



            Nah, ini sufi yang boleh dibilang sufi yang dikenal paling ngejaga perasaan orang. Ia berasal dari Balkh. Ia adalah salah seorang murid Saqiq al-Balkhi. Ia berkunjung ke Baghdad dan wafat di Wasyjard dekat Tirmidz pada tahun 237H/852M. saking ngejaga perasaan orang lain itulah, sampai-sampai ia dijuluki Hatim al Assam alias “Hatim si tuli”, kok gitu?
            Jadi ceritanya gini. Suatu hari, seorang wanita tua datang menemui Hatim, untuk bertanya soal-soal agama. Nah, pada saat itulah, sang ibu tersebut nggak pake permisi lagi, alias nggak sengaja, kentut sekencang-kencangnya
            Duuuuuttttttttttt…….
            Waduh kebayang dong, kayak apa muka si ibu itu? So pasti merah saking malunya! Tapi, nah, disinilah kemudian Hatim jadi terkenal karena kehalusan perasaannya. Bukannya buang muka, Hatim malah ngomong,
            “Bu, ngomongnya kencengin dikit dong! Pendengaran saya emang sedikit terganggu, nih!”
            Wah, kontan ibu itu jadi lega. Rasa malunya sirnah seketika. Dengan muka berseri-seri saking girangnya, si ibu itu mengeraskan suaranya, dan Hatim pun menjawab pertanyaannya.
            Nah, hebatnya kemudian, sepanjang wanita tua itu hidup, lebih kurang lima belas tahun, Hatim pura-pura tuli, supaya nggak orang lain yang memberi tahu wanita tua itu kalo dia sebenarnya nggak tuli! Dahsyat, ya? Sampe segitunya Hatim ngejaga perasaan si ibu itu.
            Baru deh, setelah ibu itu wafat, Hatim mulai menjawab pertanyaan yang diajukan padanya dengan normal. Sebelumnya, Hatim biasa mengatakan, “Bicaralah lebih keras.” Kepada siapapun yang bicara sama dia. Karena itulah ia dijuluki sebagai Hatim Si Tuli.